Portalberita untuk Anda. Kami sajikan semua bentuk peristiwa, kriminal, hukum, Ekonomi, Politik, Sosial Budaya, Pendidikan, Unik dan Liputan khusus. Kami ada karena Anda, dan Matakepri akan selalu ada untuk mencerdaskan masyarakat indonesia khususnya di Kepulauan Riau (Kepri)
Takbirmursal adalah pembacaan takbir yang tidak terikat waktu, karena dianjurkan sepanjang malam. Seperti takbir di malam Idul Fitri dan Idul Adha. Adapun takbir muqayyad adalah takbiran yang terbatas pada waktu, seperti pembacaan takbir setiap selesai shalat lima waktu selama hari raya Idul Adha dan hari tasyrik, 11.12 dan 13 Dzulhijjah.
HUKUMTAKBIR, ZIARAH DAN BERHIBUR PADA HARI RAYA Oleh: DR. ABDUL HAYEI BIN ABDUL SUKOR (Akademi Pengajian Islam) SOALAN: Pada Hari Raya, sama ada Hari Raya Haji atau Hari Raya Puasa, selain makan minum yang agak mewah, umat Islam sejak malam raya biasanya bertakbir beramai-ramai di masjid dan ada juga kumpulan yang bertakbir dari rumah ke rumah
Hariraya Nyepi sudah menjadi libur nasional tapi tidak untuk hari raya Siwa Ratri, sifatnya lokal hanya di Bali saja. Pada perayaan hari raya Nyepi, biasanya 3-4 hari sudah tidak efektif baik untuk sekolah maupun perkantoran. Ada beberapa rangkaian kegiatan seperti Melasti (H-3), Pengrupukan (H-1), Nyepi (hari H), dan Ngembak Geni (H+1).
Setelahmenyelesaikan sholat, kemudian beliau menghentikan takbir" (HR. Ibn Abi Syaibah). Dari Nafi: "Dulu Ibn Umar bertakbir pada hari id (ketika keluar rumah) sampai beliau tiba di lapangan. Beliau tetap melanjutkan takbir hingga imam datang." (HR. Al Faryabi). Sedangkan untuk maknanya sendiri, berikut ini penjelasannya. Makna takbir hari
SOp2L. Jakarta Dalam ajaran agama Islam, kita mengenal ada dua hari raya, yakni Hari Raya Idul Fitri dan Idul Adha. Hari Raya Idul Fitri jatuh pada tanggal 1 Syawal setiap tahunnya, sedangkan Hari Raya Idul Adha jatuh pada tanggal 10 Dzulhijjah setiap tahunnya. Selain itu, ada banyak perbedaan antara Idul Fitri dan Idul Adha. Salah satu di antara banyaknya perbedaan Idul Fitri dan Idul Adha adalah waktu disunnahkannya mengumandangkan takbir. Sholat Idul Adha Sebaiknya Makan Dulu atau Tidak? Begini Sunnahnya 8 Keutamaan Berkurban Iduladha, Bikin Semakin Mantap Menunaikan Hukum Kurban Saat Idul Adha, Wajib Atau Sunnah? Berdasarkan kitab Fathul Qarib, mengumandangkan takbir pada hari raya disunnahkan. Bahkan sunnah mengumandangkan takbir berlaku bagi setiap muslim, baik laki-laki maupun perempuan, mukim ataupun musafir, sedang berada di rumah, masjid, ataupun di pasar. Hanya saja ada sedikit perbedaan mengenai sampai kapan takbir mesti dikumandangkan. Ketika Hari Raya Idul Fitri tiba, umat Islam disunnahkan untuk mengumandangkan takbir mulai dari ketika matahari terbenam sampai dengan shalat Idul Fitri dimulai. Sedangkan menurut sebagian ulama, takbiran setelah shalat Idul Fitri tidak disunnahkan. Lalu takbiran Idul Adha dikumandangkan sampai kapan? Berikut penjelasan selengkapnya seperti yang telah dirangkum dari berbagai sumber, Selasa 6/6/2023.Menyambut Idul Fitri, ratusan orang ikuti pawai takbir di Klaten, Jawa Tengah. Pawai takbir ini dimeriahkan dengan ratusan lampion warna-warni dan replika kabah hingga masjid yang dibawa yang telah dijelaskan sebelumnya, ada sejumlah amalan sunnah yang dianjurkan untuk dilaksanakan di setiap hari raya, baik itu Idul Fitri maupun Idul Adha. Sunnah tersebut adalah mengumandangkan takbir pada malam hari raya. Bahkan, mengumandangkan takbir di malam hari raya disunnahkan bagi setiap muslim, baik laki-laki maupun perempuan, mukim ataupun musafir, sedang berada di rumah, masjid, ataupun di pasar. Pada hari Raya Idul Fitri disunnahkan untuk mengumandangkan takbir mulai dari terbenamnya matahari hingga dimulainya shalat id. Namun berbeda dengan takbiran Idul Adha. Lalu Takbiran Idul Adha dikumandangkan sampai kapan? Ketika Idul Adha, umat Islam tidak hanya disunnahkan untuk mengumandangkan hanya di malam hari raya sampai dimulainya shalat id saja, melainkan juga disunnahkan untuk mengumandangkan takbir setelah shalat id, setiap shalat fardhu selama hari Tasyrik, yakni pada tanggal 11, 12, dan 13 Dzulhijjah. Dari penjelasan tersebut dapat dipahami bahwa takbiran Idul Adha disunnahkan untuk dikumandangkan hingga tanggal 13 DKI Jakarta Anies Baswedan membuka Festival Tabuh Bedug Malam Takbiran di Jakarta International Stadium JIS, Jakarta, Minggu 1/5/2022. Festival Tabuh Bedug Malam Takbiran dimeriahkan 30 beduk yang ditabuh oleh sejumlah penabuh dari berbagai wilayah Kota Administrasi Jakarta dan Kabupaten Kepulauan Seribu. FananiSelain dari waktu dikumandangkannya takbir, di mana takbir Idul Adha disunnahkan untuk dikumandangkan hingga tanggal 13 Dzulhijjah, perbedaan takbir Idul Fitri dan Idul Adha juga terletak pada bacaannya. Dijelaskan oleh Syekh Abu Abdillah Muhammad ibn Qasim as-Syafi'I dalam Fathul Qarib al-Mujib, bahwa takbir dalam id terbagi menjadi dua macam, yaitu takbir mursal dan takbir muqayyad. Takbir mursal adalah takbir yang waktunya tidak mengacu pada waktu shalat, atau tidak harus dibaca oleh seseorang setiap usai menjalankan ibadah shalat, baik fardhu maupun sunnah. Takbir mursal ini sunnah dilakukan setiap waktu, di mana pun dan dalam keadaan apa pun. Baik lelaki maupun perempuan sama-sama dianjurkan melantunkan takbir, baik saat di rumah, bepergian, di jalan, masjid, pasar, dan seterusnya. Waktu pelaksanaan takbir mursal dimulai dari terbenamnya matahari malam Id hingga imam melakukan takbiratul ihram shalat Id, meliputi Idul Fitri maupun Idul Adha. Sedangkan takbir muqayyad merupakan takbir yang pelaksanaannya memiliki waktu khusus, yaitu mengiringi shalat, dibaca setelah melaksanakan shalat, baik fardhu maupun sunnah. Waktu pembacaannya adalah setelah shalat shubuh hari Arafah 9 Dzulhijjah hingga ashar akhir hari tasyrik 13 Dzulhijjah. Dari penjelasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa takbir pada malam hari raya Idul Fitri dinamakan takbir mursal. Sedangkan takbir yang dilantunkan pada hari raya Idul Adha disebut takbir muqayyad. Takbir Idul Adha disebut dengan takbir muqayyad, karena jika mengacu bahwa takbir itu dilaksanakan usai salat dalam rentang waktu lima hari tersebut. Sedangkan jika dilihat bahwa takbir itu dilaksanakan pada malam hari raya Id, takbir malam Idul Adha ini juga termasuk takbir mursal. Artinya, takbir pada Idul Adha menyandang dua istilah, mursal dan Takbir Idul AdhaWarga RW 04 Kebon Melati saat menggelar pawai malam Idul Fitri di kawasan Dukuh Atas, Jakarta, Minggu 1/5/2020. Pawai yang diikuti oleh anak-anak hingga orang dewasa tersebut dalam rangka memeriahkan malam takbir yang sempat dilarang selama dua tahun akibat pandemi. S. NugrohoSetelah memahami perbedaan antara takbir Idul Adha dan Idul Fitri, baik dari sisi pengertian dan waktu pelaksanaannya, penting bagi kita untuk mengetahui bagaimana bacaan takbir Idul Adha. Setidaknya ada dua macam bacaan takbir Idul Adha, yakni bacaan takbir Idul Adha yang pendek dan yang panjang, yakni sebagai berikut 1. Bacaan Takbir Idul Adha Pendek اللهُ اكبَرْ، اللهُ اكبَرْ اللهُ اكبَرْ لاالٰهَ اِلاالله وَاللهُ اَكبر، اللهُ اكبَرُو ِللهِ الحَمْد Allahu Akbar, Allahu Akbar kabira, Laa ilaaha illallaahu wallahu Akbar, Allahu Akbar walillaa ilhamd Artinya “Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, tiada Tuhan selain Allah, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar dan segala puji bagi Allah.” 2. Bacaan Takbir Idul Adha Panjang اللهُ اكبَرْ كبيْرًا والحَمدُ للهِ كثِيرًا وَسُبحَانَ اللهِ بُكرَةً واَصِيلا، لااله اِلااللهُ ولانعْبدُ الاإيّاه، مُخلِصِينَ لَه الدّ يْن، وَلَو كَرِهَ الكَا فِرُون، وَلَو كرِهَ المُنَافِقوْن، وَلَوكرِهَ المُشْرِكوْن، لاالهَ اِلا اللهَ وَحدَه، صَدَق ُوَعْدَه، وَنَصَرَ عبْدَه، وَأعَزّجُندَهُ وَهَزَمَ الاحْزَابَ وَاحْدَه، لاالٰهَ اِلاالله وَاللهُ اَكبر، اللهُ اكبَرُ و ِللهِ الحَمْ Allahu Akbar Allahu Akbar Allahu AkbarLaa ilaaha illallaahu wallahu Akbar Allahu Akbar wa lillaah ilhamd. Allahu Akbar Allahu Akbar Allahu AkbarAllahu Akbar kabiiraa, walhamdulillaahi katsira, wa subhaanallahi bukrataw-wa ashillaa. Laa ilaaha illallallahu walaa na'budu illaa iyyaahu mukhlishina lahuddiin walau karihal kaafiruun, walau karihal munafiqun, walau karihal musyrikun. Laa ilaaha illallaahu wahdah, shadaqa wa'dah, wanashara 'abdah, wa a'azza jundahu, wa hazamal ahzaaba wahdah. Laa ilaha illallaahu wallahu Akbar. Allahu Akbar wa Lillaahil-hamd. Artinya “Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar. Tiada Tuhan selain Allah dan Allah Maha Besar. Allah Maha Besar dan segala puji hanya bagi Allah. Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar dengan segala kebesaran, segala puji bagi Allah sebanyak-banyaknya. Dan Maha Suci Allah sepanjang pagi dan sore. Tiada Tuhan selain Allah dan kami tidak menyembah selain kepada-Nya dengan memurnikan agama Islam meskipun orang kafir, munafik, dan musyrik membencinya. Tiada Tuhan selain Allah dengan ke-Esaan-Nya. Dia menepati janji, menolong hamba dan memuliakan bala tentara-Nya serta melarikan musuh dengan ke-Esaan-Nya. Tiada Tuhan selain Allah, Allah Maha Besar. Allah Maha Besar dan segala puji bagi Allah.”Sunnah Lain di Hari Raya Idul AdhaTidak hanya ketika Sholat id Idul Adha dan Idul Fitri, pengamanan juga dilakukan ketika ada jumatan. BasukiMengumandangkan takbir merupakan salah satu sunnah yang dianjurkan untuk dikerjakan selama Hari Raya Idul Adha. Selain itu masih ada sunnah-sunnah lainnya yang bisa kita kerjakan di Hari Raya Idul Adha untuk menambah pahala. Adapun sunnah-sunnah di Hari Raya Idul Adha antara lain adalah sebagai berikut, 1. Mandi Selain mengumandangkan takbir di malam hari raya Idul Adha, kita juga disunnahkan untuk mandi sebelum melaksanakan shalat id, sebagaimana disebutkan dalam beberapa hadits bahwasannya Nabi Muhammad SAW mandi pada hari Idul Fitri dan Idul Adha. 2. Mengenakan Pakaian Terbaik Selain mengumandangkan takbir di malam hari raya hingga akhir hari Tasyrik, kita juga disunnahkan untuk mengenakan pakaian terbaik ketika melaksanakan shalat Id. Hal ini seperti yang disampaikan dalam sebuah hadist berikut, Ali bin Abi Thalib radhiyallahu anhu berkata “Rasulullah shallallahu alaihi wasallam memerintahkan kami untuk memakai pakaian terbaik yang kami miliki pada dua hari raya” HR. Hakim 3. Menggunakan Wangi-wangian Sunnah lain yang dianjurkan untuk dikerjakan di Hari raya Idul Adha adalah menggunakan wangi-wangian. Hal ini sebagaimana yang disampaikan dalam hadist berikut, “Rasulullah shallallahu alaihi wasallam memerintahkan kami untuk memakai pakaian terbaik yang kami miliki pada dua hari raya dan memakai minyak wangi” HR. Hakim 5. Tidak Makan sebelum Shalat Id Berbeda dengan sunnah sebelum shalat Idul Fitri di mana kita disunnahkan untuk makan terlebih dahulu, menjelang shalat Idul Adha justru kita disunnahkan melakukan yang sebaliknya, yakni tidak makan. Baru setelah selesai shalat Idul Adha, kita disunnahkan untuk makan, sebagaimana diriwayatkan oleh Budairah bahwa Rasulullah SAW tidak berangkat pada hari Idul Fitri sebelum makan terlebih dahulu dan beliau tidak makan pada waktu Idul Adha kecuali setelah pulang dari sholat Idul Adha. 6. Pergi dan Pulang dengan Jalan yang Berbeda Sunnah berikutnya yang dianjurkan ketika Hari Raya Idul Adha adalah pergi dan pulang mengambil jalan yang berbeda. Sebagaimana disebutkan dalam sebuah hadits disampaikan, “Nabi shallallahu alaihi wa sallam ketika shalat Id, beliau lewat jalan yang berbeda ketika berangkat dan pulang.“ HR. Al Bukhari.* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Jakarta - Setiap dua hari raya Islam yakni Idul Fitri dan Idul Adha, didapati kaum muslim senantiasa mengumandangkan takbir, baik di masjid maupun di rumah. Lantas, bagaimana hukum bertakbir di hari raya?Sayyid Sabiq dalam bukunya Fiqih Sunnah, mengungkap takbir pada hari raya Idul Fitri dan Idul Adha merupakan sunnah juga Syaikh Alauddin Za'tari melalui buku Fiqh Al-'Ibadat; Ilmiyyan 'Ala Madzhabi Al-Imam Asy-Syafi'i yang diterjemahkan Abdul Rosyad Shiddiq. Ia mengemukakan hukumnya sunnah untuk bertakbir di hari Idul Fitri dan Idul Adha. Sunnah di sini berlaku bagi kaum laki-laki maupun perempuan baik yang tengah berpergian atau tidak mukim. Kecuali bagi orang yang sedang menunaikan haji karena ia membaca talbiyah yang menjadi syiar selama keadaan ihram hingga melakukan takbir di kedua hari raya dianjurkan bagi kaum muslim untuk dilaksanakan. Sebagaimana firman Allah SWT dalam Surat Al-Baqarah ayat 185 mengenai takbir di hari Idul Fitriوَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللّٰهَ عَلٰى مَا هَدٰىكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَArtinya "Allah menghendaki kemudahan bagimu dan tidak menghendaki kesukaran. Hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu agar kamu bersyukur."Adapun anjuran bertakbir di hari raya Idul Adha bersandar pada dalil Surat Al-Baqarah ayat 203وَاذْكُرُوا اللّٰهَ فِيْٓ اَيَّامٍ مَّعْدُوْدٰتٍ ۗArtinya "Berzikirlah kepada Allah pada hari yang telah ditentukan jumlahnya."Menurut Ibnu Abbas, yang dimaksud beberapa hari yang ditentukan dalam ayat tersebut adalah hari-hari dari buku Fiqih Sunnah, ada ulama yang berpandangan bahwa bertakbir hari raya Fitri dikumandangkan dari waktu pergi sholat Id hingga khutbah pula terdapat ulama yang berpemahaman takbir Idul Fitri dimulai sejak hilal 1 Syawal terlihat, tepatnya di malam hari raya sampai waktu pagi harinya saat hendak pergi menuju tempat sholat Id atau hingga imam berangkat untuk memimpin seseorang tak sholat berjamaah maka takbirnya dianjurkan berlanjut hingga ia memulai takbiratul ihram sholat Id. Namun apabila ia tidak sholat, maka ia boleh bertakbir sendiri hingga waktu tergelincirnya bertakbir di Idul Adha diawali mulai Subuh hari Arafah 9 Dzulhijjah sampai waktu Ashar hari terakhir di Mina 13 Dzulhijjah. Yang mana bertakbir selama hari tasyrik adalah Cara Bertakbir di Hari RayaSyaikh Alauddin Za'tari melalui bukunya menjelaskan, orang yang takbiran di hari Idul Fitri maupun Idul Adha dapat melakukannya kapan saja selama masih dalam waktu yang ditentukan, dan di mana saja baik dalam keadaan berdiri atau berbaring, di rumah, di jalan, atau di dianjurkan dengan suara lantang bagi laki-laki. Sedangkan perempuan harus merendahkan suara di sekitar kaum pria yang bukan mahramnya, di mana cukup dia sendiri saja yang mendengar bacaan takbir hari raya menurut hadits, sebagai berikutاللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ، لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ، اللَّهُ أكْبَرُ وَ لِلَّهِ الْحَمْدLatin Allaahu akbar, Allaahu akbar, Allaahu akbar, laa ilaaha illa Allaahu wa Allaahu akbar, Allaahu akbar wa lillaahil hamdArtinya "Allah Mahabesar, Allah Mahabesar, Allah Mahabesar. Tiada Tuhan selain Allah dan Allah Mahabesar. Allah Mahabesar dan segala puji bagi Allah."Itulah mengenai hukum takbir di Hari Raya Idul Fitri dan Idul Video "Kemeriahan Malam Takbiran di Desa Tegal Badeng Timur Bali" [GambasVideo 20detik] dvs/lus
hukum takbiran di luar hari raya