Zikirakbar ini sendiri digelar di pelataran Masjid At-Ta’awun Puncak, Bogor, Jawa Barat. Gara-gara Video Irjen Ferdy Sambo, Polisi Tangkap Pemilik Akun @RakyatJelata98 #5. Pendeta Pamit ke Rumah Teman, Istri Pergoki Sedang Lakukan Ini Bareng Siswi SMA Dalam Kamar. Berita Terbaru. MasyaAllah! Ahli Surga Betah di RumahMu Masjid Atta'awun Puncak Bogor #shorts#masjid #masjidattawun #puncak #puncakbogor #puncakpass #bogor #bogorhits #jawa ReadMEDIA KALIMANTAN SABTU 10 SEPTEMBER 2016 by Media Kalimantan on Issuu and browse thousands of other publications on our platform. Start here! Villa Puncak BogorHello guys buat kalian yang mau berlibur dipuncak bogor, yuk kalian bisa stay di vila yang berada di dekat masjid atta'awun, karena villa d masjid atta'awun puncak bogor, wisata religi kota bogor, terbaru 2020yang wajib anda singgahi bila berwisata ke bogor 1mnTn. – Bagi Anda yang pernah tahu, bahkan sering mengunjungi Cisarua, Puncak, Bogor, pastinya sudah tak asing lagi dengan Masjid Atta’awun’. Masjid ini sering dijadikan tempat singgah para pengguna jalan untuk mendirikan salat, atau hanya sekedar beristirahat untuk melepas lelah. Selain asri, masjid ini juga terbillang cukup megah denga segala fasilitas yang menyenangkan. Maka, tak heran, jika banyak orang yang menyempatkan diri untuk salat di masjid tersebut. Di balik keindahan masjid tersebut, ada kisah tersembunyi yang begitu menggetarakan jiwa. Berikut kisah lengkapnya Terpisah Cukup Lama Cerita nyata ini mengisahkan dua orang sahabat yang terpisah cukup lama, mereka adalah Ahmad dan Zaenal. Ahmad adalah seorang yang pintar sekali, bisa dibilang dia cukup cerdas. Tapi sayangnya, kehidupannya kurang beruntung secara ekonomi. Sedangkan Zaenal, terlahir dari keluarga yang berkecukupan sehingga dapat mendukung karir dan masa depannya. Setelah terpisah cukup lama, mereka akhirnya dipertemukan disebuah tempat yang istimewa, ya, di koridor wudhi toilet sebuah masjid megah dengan arsitektur cantik yang memiliki view pegunungan kebun the yang terhampar hijau di bawahnya. Masjid tersebut bernama Masjid Atta’awun’ yang berada di daerah puncak, Bogor. Kehidupan Zaenal semakin makmur, sebab dia sudah menjadi seorang manager kelas menengah. Necis. Parlente. Tapi tetap menjaga kesalehannya. Ia memiliki kebiasaan, setiap kali keluar kota, Zaenal selalu menyempatkan diri menyambangi masjid di kota yang ia singgahi. Untuk memperbaharui wudhu, dan sujud syukur. Syukur-syukur masih dapat waktu yang diperbolehkan shalat sunnah, maka ia shalat sunnah juga sebagai tambahan. Seperti basa, setibanya di Puncak Pas, Bogor. Ia mencari masjid, ia pinggirkan mobilnya, dan bergegas masuk ke masjid yang ia temukan. Di sanalah ia menemukan Ahmad. Cukup terperangah Zaenal ini. Ia tahu sahabatnya ini meski berasal dari keluarga tak punya, tapi pintarnya minta ampun. Zaenal tidak menyangka bila berpuluh tahun kemudian ia menemukan Ahmad sebagai merbot masjid. Pertemuan Keduanya “Maaf,” katanya menegor sang merbot. “Kamu Ahmad kan? Ahmad kawan SMP saya dulu?” Yang ditegur tidak kalah mengenali. Lalu keduanya berpelukan, Ahmad berucap, “Keren sekali Kamu ya Mas… Manteb…”. Zaenal terlihat masih dalam keadaan memakai dasi. Lengan yang digulungnya untuk persiapan wudhu, menyebabkan jam bermerknya terlihat oleh Ahmad. “Ah, biasa saja…” Zaenal menaruh iba. Ahmad dilihatnya sedang memegang kain pel. Khas merbot sekali. Celana digulung, dan peci didongakkan sehingga jidatnya yang lebar terlihat jelas. “Mad… Ini kartu nama saya…” Ahmad melihat. “Manager Area…”. Wuah, bener-bener keren.” “Mad, nanti habis saya shalat, kita ngobrol ya. Maaf, kalau kamu berminat, di kantor saya ada pekerjaan yang lebih baik dari sekedar merbot di masjid ini. Maaf…” Ahmad tersenyum. Ia mengangguk. “Terima kasih ya… Nanti kita ngobrol. Selesaikan saja dulu shalatnya. Saya pun menyelesaikan pekerjaan bersih2 dulu… Silahkan ya, yang nyaman”. Sambil wudhu, Zaenal tidak habis pikir. Mengapa Ahmad yg pintar, kemudian harus terlempar darik kehidupan normal. Ya, meskipun tidak ada yang salah dengan pekerjaan sebagai merbot, tapi merbot… ah, pikirannya tidak mampu membenarkan. Zaenal menyesalkan kondisi negerinya ini yg tidak berpihak kepada orang-orang yang sebenarnya memiliki talenta dan kecerdasan, namun miskin. Air wudhu membasahi wajahnya. Sekali lagi Zaenal melewati Ahmad yang sedang bersih-bersih. Andai saja Ahmad mengerjakan pekerjaannya ini di perkantoran, maka sebutannya bukan merbot. Melainkan “office boy”. Tanpa sadar, ada yang shalat di belakang Zaenal. Sama-sama shalat sunnah sepertinya. Zaenal Bertemu Marbot yang Sesungguhnya Setelah menyelesaikan shalatnya Zaenal sempat melirik. “Barangkali ini kawannya Ahmad,” gumamnya. Zaenal menyelesaikan doanya secara singkat. Ia ingin segera bicara dengan Ahmad. “Pak,” tiba2 anak muda yang shalat di belakangnya menegur. “Iya Mas?” “Pak, Bapak kenal emangnya sama bapak Insinyur Haji Ahmad?” “Insinyur Haji Ahmad?” “Ya, insinyur Haji Ahmad” “Insinyur Haji Ahmad yang mana?” “Itu, yang barusan ngobrol sama Bapak” “Oh… Ahmad… Iya. Kenal. Kawan saya dulu di SMP. Emangnya udah haji dia?” “Dari dulu udah haji Pak. Dari sebelum beliau bangun ini masjid” Kalimat itu begitu datar. Tapi cukup menampar hatinya Zaenal, “Dari dulu sudah haji. Dari sebelum beliau bangun masjid ini” Anak muda ini kemudian menambahkan, “Beliau orang hebat Pak. Tawadhu’. Saya lah yg merbot asli masjid ini. Saya karyawannya beliau. Beliau yang bangun masjid ini Pak. Di atas tanah wakafnya sendiri. Beliau biayai sendiri pembangunan masjid indah ini, sebagai masjid transit mereka yg mau shalat. Bapak lihat hotel indah di sebelah sana? Itu semua milik beliau. Tapi beliau lebih suka menghabiskan waktunya di sini. Bahkan salah satu kesukaannya, aneh. Yaitu senangnya menggantikan posisi saya. Karena suara saya bagus, kadang saya disuruh mengaji saja dan azan”. Zaenal tertegun, entah apa yang ada di hati dan di pikiran Zaenal saat itu. Terdapat pelajaran dari kisah pertemuan kedua sahabat itu. Jika Ahmad itu adalah kita, mungkin begitu bertemu dengan kawan lama yang sedang melihat kita membersihkan toilet, segera kita beritahu posisi kita yang sebenarnya. Dan jika kemudian kawan lama kita ini menyangka kita merbot masjid, maka kita akan menyangkal dan kemudian menjelaskan secara detail begini dan begitu. Sehingga tahulah kawan kita bahwa kita inilah pewakaf dan yang membangun masjid ini. Tapi kita bukan Haji Ahmad. Dan Haji Ahmad bukannya kita. Semoga ia selamat dari rusaknya nilai amal, sebab ia tetap tenang dan tidak risih dengan penilaian manusia. Haji Ahmad merasa tidak perlu menjelaskan apa-apa. Dan kemudian Allah yang memberitahu siapa dia sebenarnya. [su_box title=”Baca Juga” style=”glass”] Kisah Kuli Bangunan yang Berhasil Dirikan Masjid dan Rumah Tahfiz [/su_box] “Al mukhlishu, man yaktumu hasanaatihi kamaa yaktumu sayyi-aatihi” Orang yang ikhlas itu adalah orang yang menyembunyikan kebaikan-kebaikannya, seperti ia menyembunyikan keburukan-keburukan dirinya.” [Ya’qub YahimaHullah, dalam kitab Tazkiyatun Nafs]. - Kompleks Masjid Atta'Awun Puncak Bogor kebakaran, Kamis 24/12/2020. Bangunan yang terbakar adalah sebuah kantin makanan. Kantin itu ada di lingkungan Masjid Atta'Awun. Kantin Masjid Atta'Awun itu milik seorang warga Kampung Naringgul, RT01/17, Desa Tugu Selatan, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Bangunan kantin milik Pandi itu hangus terbakar pada pukul WIB pagi tadi. Akibat dari peristiwa tersebut, tiga orang yang saat itu berada di dalam bangunan mengalami luka bakar. Baca JugaNyesek! Sudah Rumah Terbakar, Simpanan Uang Rp 110 Juta Ikut Hangus Pula Kepala Desa Tugu Selatan, Eko Windiana membenarkan, kaitan sebuah bangunan kantin milik warga berlokasi di Masjid Atta'Awun Puncak Bogor terbakar. "Iya benar, kejadiannya tadi pagi. Lebih jelas ke Damkar ya, soalnya sudah ditangani tadi," katanya saat dihubungi Kompleks Masjid Atta'Awun Puncak Bogor kebakaran istDihubungi terpisah, Komandan Damkar Sektor Ciawi, Nendri mengatakan, kebakaran tersebut menyebabkan tiga orang luka-luka, langsung dilarikan ke Rumah Sakit RS Cimacan Cianjur, Jawa Barat. "Ada tiga orang yang mengalami luka bakar, sudah dilarikan ke RS Cimacan Cianjur. Satu orang mengalami luka bakar di bagian kaki itu bernama Supriatna, dua lainnya luka bakar ringan bernama Rustandi dan Ita," katanya. Ia menjelaskan, kebakaran tersebut diakibatkan tabung gas disebuah bangunan kantin yang mengalami kebocoran. Baca JugaPemadam Kebakaran Gerebek Pesta Seks, 10 Orang Digaruk, Ngumpet di Lemari "Dari keterangan warga dilokasi, sempat ada ledakan, soalnya pemilik kantin ini menyalakan kompor, membuat gas menyala dan kompor juga mengeluarkan api. Kejadiannya pada jam WIB tadi pagi," jelasnya.

pemilik masjid atta awun puncak bogor